Thursday, January 25, 2018

Materi pertolongan pertama(firt aid) ubaloka


     First aid (pertolongan pertama) adalah pemberian pertolongan pertama atau segera kepada penderita sakit, cidera, atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar (tindakan berdasarkan ilmu kedokteran oleh orang awam atau orang awam terlatih khusus).
Tujuan dilakukannya first aid atau pertolongan pertama adalah sebagai berikut:
Untuk menyelamatkan jiwa penderita,Untuk mencegah penderita dari kecacatan, danUntuk memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan

Kewajiban seorang pelaku first aid atau pertolongan pertama kepada penderita ialah sebgai berikut:
Menjaga keselamatan diri, tim, orang sekitar dan penderita,Dapat menjangkau penderita,Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam jiwa penderita,Meminta rujukan atau bantuan, danMemberikan pertolongan pertama dengan cepat dan tepat.

Prinsip-prinsip dasar dalam penanganan first aid atau pertolongan pertama yang harus dilakukan:
Jangan pindahkan posisi penderita kecuali untuk menyelamatkannya dari bahaya lainnya,Lakukan tindakan cepat apabila korban menderita sesak napas, luka bakar, atau shock, danJangan berikan cairan apapun kepada korban.

     Langkah-langkah penilaian dini yang harus dilakukan oleh penolong terhadap penderita ialah kenali terlebih dahulu kasus yang dihadapi oleh penderita, apakah kasus trauma (memiliki tanda-tanda yang terlihat pada anggota tubuh penderita seperti luka terbuka, memar, patah tulang, dan lain sebagainya disertai gangguan kesadaran) atau kasus medis (tanpa ada tanda-tanda yang terlihat di anggota tubuh penderita contohya sesak napas, pingsan, dll)
Perhatiakan respon korbanAwas : sadar akan keberadaannya (lingkungan, waktu, serta namanya)Suara : beraksi ketika mendengar suara (bisa menjawab atau mengikui perintah sederhana)Nyeri : korban hanya bisa merasakan rangsangan nyeri yang diberikan oleh penolong (dicubit atau ditekan dibagian tengah dada)Tidak respon : tidak sadarkan diriPastikan jalan napas korban terbuka dengan baik
     Bila penderita tidak memiliki cedera spinal gunakan teknikangkat dagu tekan dahi (ADTD), sebaliknya jika ada cidera spinal maka gunakan teknik perasat pendorong rahang bawah (PPRB). Pemeriksaan jalan napas tidak bisa dilakukan hanya sekali, melaikan secara berkala, lebih-lebih kepada penderita yang mengalami cedera berat atau sering muntah.
Menilai pernapasan (breathing)
     Lakukan dengan cara LDR (Lihat Dengar Rasa) selama 3-5 menit dengan indikator yang tidak sebatas napas terhembus tetapi juga kualitas pernapasannya.
Menilai sirkulasi dan menghentikan pendarahan beratUntuk penderitas respon, periksa nadi radil (pergelangan tangan) dan pada bayi periksa nadi brakial (bagian dalam lengan atas).Untuk penderita yang tidak respon, periksa nadi karotis (bagian leher) dan pada bayi tetap pada nadi brakial (Bagian dalam lengan atas). Lakukan selama 5-10 detik. Bila tidak ada detak nadi maka lakukan tindakan RJP.Hubungi bantuan
     Bila sekiranya perlu meminta bantuan atau rujukan maka segera lakukan dengan jelas (jumlah korban, alamat kejadian, kondisi korban, serta bantuan apa saja yang diperlukan) kepada yang dimintai bantuan.

No comments:

Post a Comment

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKANOMOR: 05 TAHUN 1984 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 05  TAHUN  1984 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA...