Bencana tanah longsor yang terjadi di Pegunungan Lio Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Kamis(22/2/2018) pagi. UBALOKA bersama BPBD Kab. Jepara membantu dengan melakukan gotong royong pasca bencana tanah longsor yang terjadi di Pegunungan Lio Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes
Jum’at, 23/02/2018.Dalam kegiatan kemanusiaan tersebut, UBALOKA dan BPBD Kabupaten Jepara menurunkan 5 personel terdiri dari 2 personel TRC dan 3 personel dari SATGAS
Kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu Pemerintah daerah kab. Brebes dalam mengatasi dampak bencana tanah longsor dan Membantu masyarakat yg sedang mengalami musibah dengan bersama – sama melakukan pencarian korban yang belum diketemukan jauga melakukan pembersian dilokasi terjadinya tanah longsor tersebut. Sampai saat ini pencarian korban dan pembersihan di lokasi bencana tanah longsor di Pegunungan Lio Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, pencarian masih dilakukan sampai dengan saat ini.
Sabtu,24 Februari 2018. Hasil koordinasi dengan posko induk Tanah Longsor di Gunung Lio Desa Pasirpanjang Kec. SALEM kabupaten Brebes. Kegiatan pencarian mulai pukul 07.00 s/d 17.00 WIb sbb
07.00 di laksanakanya apel bersama yang di pimpin oleh bapak dandim di dampingi Bapak kapolres dan ka. Kansar semarang. Di lanjut pembagian personel untuk 3 sektor titik pencarian. 1sru Dari BPBD kab Jepara mendapatbagian di sektor 3 beserta pralatanya.
09.00 Potongan tubuh bagian kaki di temukan di sektor 1
11.00 potongan tubuh bagian kepala sampai dada di temukan di sektor 3. Semua hasil penemuan di serahkan ke tim DVI polda Jawa Tengah. 12.00 kondisi cuaca gerimis dan ada tanda2 akan terjadi longsor susulan sesuai intruksi Bapak dandim semua personel di tarik ke posko induk
13.00 Kondisi cuaca masih hujan tdk di mungkinkan untuk pencarian korban yang blm di temukan. Sampai kondisi cuaca mendukung.
15.00 sesuai intruksi Bapak dandim Untuk sektor 3 bisa kembali melakukan pencarian sedangkan untuk sektor 1 dan 2 tetap stanby karena dekat dengan titik longsor.kondisi cuaca masih gerimis.
17.00 semua personel di tarik di posko induk dan pencarian untuk hari ini di nyatakan di tutup dan akan di buka kembali hari besok.
Untuk kondisi cuaca saat ini masih gerimis dan dingin.
Kondisi personel alhamdulilah masih 5 dan masih sehat.
Demikian laporan dari Gunung lio Kab Brebes.
Akibat jebolnya tanggul sungai dan hujan disertai angin kencang dua rumah roboh yaitu rumah milik M. Shodiq, warga Kelurahan Bapangan Kecamatan Jepara Kota dan milik Sutomo, warga Desa Ngabul Kecamatan Tahunan.warga bersama TNI-Polri bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah tersebut.
Kasi Tanggap Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Jepara, Pujo Prasetyo menyampaikan, rumah M Shodiq rata dengan tanah. Sebab, kontruksi rumah yang rapuh tidak mampu menahan hujan dan angin. "Kondisi rumah memang sudah cukup rapuh dan lapuk. Saat hujan dan angin kencang, seluruh bangunan rumah roboh. Tidak ada korban luka dalam kejadian ini. untuk sementara, M. Shodiq bersama istrinya Sunarti dan dua anaknya mengungsi di rumah tetangganya. "Karena bangunan rumah roboh rata tanah tidak ada satu bagian rumah yang masih berdiri," imbuh dia. Satu rumah lainnya ya g roboh milik Sutomo, warga RT 02 RW 1, Desa Ngabul Kecamatan Tahunan. "Saat hujan deras penghuni rumah ada di dalam semua. Kemudian terdengar ada bagian rumah yang roboh, langsung keluar rumah semua. Terus rumah langsung roboh," katanya.
Senin, 5 februari 2018
Tanggul sungai jebol akibat banjir. Sementara itu kerugian lainnya dialami petani di Desa Kuanyar Kecamatan Mayong. Akibat tanggul sungai jebol puluhan hektar sawah terancam rusak. Hingga saat ini, tanggul darurat yang dibuat masih belum mampu menahan air sungai. Dari pantauan, tanggul Sungai Kuanyar jebol tepat di tengah area persawahan yang ditanami padi. Warga setempat telah bergotong-rotong membuat tanggul darurat dari karung, bambu dan batang pohon. Namun, air sungai masih mengalir ke sawah. Ketua Kelompom Tani Ngudi Rejeki Desa Kuanyar, Nur Aziz mengatakan bahwa tanggul jebol saat hujan lebat. Saat itu, ia sendirian berada di sawah. "Awalnya jebol hanya 1,5 meter kemudian saya lari melaporkan ke balaidesa supaya ada penanganan," katanya. Saat akan dilakukan gotong- royong, tanggul yang jebol semakin parah menjadi sekitar 7 meter. Air sudah merusak sebagian tanaman padi. Hujan deras yang melanda wilayahnya mengakibatkan tanggul jebol di dua titik. Semunya mengancam area persawahan namun tidak masuk ke pemukiman. "Baru Senin malam harinya warga membuat tanggul darurat dengan karung, bambu dan batang pohon," lanjutnya. PPL Pertanian Kecamatan Mayong, Rina Asrianti menuturkan tanggul sungai yang jebol berdampak pada sekitar 22 hektar lahan pertanian. "Kami masih mendata seberapa besar kerusakan. Nantinya akan dibuat laporan. Apakah bisa kembali ditanam atau diganti," tandasnya
genangan air di wilayah desa gedangan kec. Welahan. Air berasal dari luapan sungai SWD 1 yang di alirkan melalaui anak sungai (sungai dan tempat genangan air lebih tinggi sungainya) Dan ditambah air hujan di wilayah tersuntuk wilayah desa gedangan yang terdampak
rt 03 rw 01 terdapat 17 rumah. rt 01 rw 02 terdapat 31 rumah.
JUMAT,16 FEBRUARI 2018
Dalam rangka memperingati hari kesiap siagaan bencana anggota unit bantu pertolongan pramuka atas permintaan dari Mts. Masalikil Huda memberi materi tentang pramuka peduli bencana adapun anggota unit bantu pertolongan pramuka yang memberi materi adalah
KAMIS,15 FEBRUARI 2018.Anggota ubaloka bersama BPBD JEPARA, PLN JEPARA,PRAMUKA PEDULI JEPARA,dan relawan" lainnya melakukan evakuasi pohon tumbang di STAIUN GELORA BUMI KARTINI JEPARA yang menimpa kabel listrik adapun anggota ubaloka jepara yang turun ke tempat kejadian:
Diguyur Hujan seharian di Kabupaten Jeparayang menyebabkan wilayah Desa Sumberrejo, Kecematan Donorojo Kabupaten Jepara digenangi banjir, Senin (05/2/2018). Banjir disebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi. Dampak yang ditimbulkan, sejumlah pemukiman warga tergenang banjir dengan ketinggian air 1,25 meter, kemungkinan air akan terus naik lantaran hujan deras masih mengguyur di wilayah Kabupaten Jepara Banjir yang menggenangi wilayah Desa Sumberejo Kec. Donorojo lantaran curah hujan dengan intensitas tinggi. Dalam kejadian tersebut, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Sementara sejahu ini belum ada laporan korban jiwa. Kepada masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo dihimbau agar tetap waspada dan selalu berhati-hati dengan potensi bencana lainnya.
-Kondisi Puskesmas Keling, dua lokasi longsor di talud bagian barat, dan bangunan ipal dan bangunan utama ujung sebelah barat teracam longsor, longsoran sudah melewati sekitar 2 meter kedalaman pagar dengan panjang 15 meter, tinggi 5 meter.
KHOIRUDDIN (14 th) Warga desa krasak rt 02/07 kec pecangaan yang tenggelam dan hanyut di sungai penggung di desa gemiring lor kec nalumsari pada hari sabtu 10 februari 2018 sekitar pukul 14.30 wib yang saat itu aliran sungainya lumayan deras dengan kedalaman kurang lebih 2 meter dengan lebar 5-10 meter, setelah dilakukan pencarian sejak pukul 05.00 wib hari minggu 11 februari 2018 oleh BPBD, BASARNAS,UBALOKA POLSEK NALUMSARI, KORAMIL, PMI, TAGANA, SAR JEPARA,JEPARARESCUE, LPBI NU, BAGANA, MDMC, SENKOM serta relawan bersama warga dan akhirnya pada pukul 08.55 wib pencarian membuahkan hasil dengan diketemukannnya korban di jarak 15 meter dari tempat dia mandi dengan kondisi MD (meninggal) dan langsung di bawa ke puskesmas nalumsari dengan mengendarai ambulance pmi, setelah itu jenazah di mandikan dan disholati di pesantren balekambang, selanjutnya diantar ke rumah duka dengan mengendarai ambulance pmi, DUMP
Ilaga (jalur utara), Singa dan Tembagapura (jalur selatan)
Puncak Jayawijaya merupakan gunung dengan ketinggian hingga mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak pada titik koordinat S 04°04.733 dan E 137°09.572. Gunung merupakan gunung kapur terbesar di Indonesia. Gunung yang menjulang tinggi memecah langit dan menembus awan ini merupakan titik tertinggi yang ada di Papua atau bahkan di Oseania dan Benua Australia. Puncak Jayawijaya adalah titik tertinggi yang meliputi Andes dan Himalaya, serta disebut – sebut sebagai puncak tertinggi dari berbagai pulau di belahan dunia.
Secara administratif Puncak Jayawijaya barada di Range Sudirman atau Dugunduguo, tepatnya di provinsi Papua Barat. Puncak Jayawijaya merupakan puncak tertinggi dari seluruh bagian wilayah Indonesia. Gunung ini masuk dalam deretan pegunungan Jayawijaya yang membentang sangat luas, bahkan menyatukan dua negara. Pegunungan ini memanjang dari provinsi Papua Barat wilayah Indonesia hingga Papua Nugini di Pulau Irian. Namun diantara pegunungan yang luas ini, gunung tertinggi ada di wilayah provinsi Papua Barat, Indonesia. Sehingga secara administratif Indonesia masih sangat beruntung, karena di puncak itulah yang menjadi incaran para pendaki kelas dunia.
Indonesia sendiri merupakan negara yang beriklim tropis. Seperti yang sudah Anda ketahui, negara ini membentang di atas garis Khatulistiwa, maka tidak mungkin jika ada salju di tanah ini. Namun hukum tersebut tidak berlaku untuk Puncak Jayawijaya. Karena dinginnya salju selalu menyelimuti Puncak Jayawijaya. Sungguh aneh, namun inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Puncak Jayawijaya. Gunung ini merupakan satu – satunya gunung yang diselimuti salju di wilayah Indonesia. Meskipun tidak semua puncak di pegunungan Jayawijaya ini bersalju.
Gunung ini juga termasuk dalam tipe Alpine Glaciation jika dilihat dari tipe gletsernya. Sedangkan di tempat yang lebih rendah dari puncak tertinggi, dapat dikategorikan kedalam tipe Valley Glacier. Valley Glacier merupakan gletser yang mencair sehingga turun dan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Dapat dipastikan, di wilayah pegunungan ini juga terdapat sungai es. Fenomena ini tidak akan bisa anda temui di belahan bumi manapun. Sangat unik dan mengagumkan. Puncak Jayawijaya masuk dalam “Seven Summit” yaitu tujuh puncak benua dan biasa dikenal sebagai Piramida Carstenz.
Berada di Puncak Jayawijaya merupakan impian pendaki sejati yang ingin menyaksikan indahnya sebuah sisi lain dari bumi ini. Apabila Anda melihatnya dari udara, gunung ini bagaikan brownies yang di siram dengan susu kental manis rasa vanilla. Bahkan, ketika sinar matahari menerpa, pemandangan di gunung ini juga tak kalah menariknya. Cahaya matahari dipantulkan oleh putinya salju, membuat kilauan – kilauan nyata yang mengagumkan.
Puncak Jayawijaya atau lebih dikenal dunia dengan nama Piramida Carstenz memiliki suhu hingga 0 derajat celcius, bahkan bisa minus pada kondisi – kondisi tertentu. Di Puncak Jayawijaya oksigen sangat sulit didapatkan. Dengan medan yang terjal dan berbahaya sehingga dapat dikatakan sebagai tujuan trakking yang sangat menantang. Namun, itu semua akan terbayarkan dengan pemandangan alam yang disuguhkan oleh gunung tersebut. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para trakker jika bisa sampai di Piramid Carstenz. Sebuah warisan alam yang unik dan menantang.
Ketika berada disana, Anda akan banyak menemui Suku Dani. Suku ini merupakan penduduk setempat yang tergolong primitif. Di dalam keseharian mereka masih hidup dengan adat, budaya bahkan kebiasaan seperti manusia di zaman batu. Cukup aneh, itu yang akan Anda katakana jika berkunjung kesana karena di zaman yang modern bahkan teknologi sudah sangat canggih, masih ada saja suku yang seperti ini. Namun disinilah titik keunikannya. Selain dapat trakking ke Puncak Jayawijaya yang sungguh mempesona, Anda akan memperoleh pengalaman baru, yaitu bertemu langsung dengan warga Suku Dani yang kaya akan kebudayaan. Di tengah – tengah mereka, Anda akan merasakan sensasi menjadi manusia di zaman batu. Pengalaman yang paling mengesankan bagi Anda jika dapat bertemu langsung dan bertegur sapa dengan mereka.
Puncak Jayawijaya memang berada di negara Indonesia, namun trakker yang datang lebih banyak dari luar negeri. Mereka tertarik untuk menaklukan salah satu gunung tertinggi yang masuk ke dalam 7 puncak tertinggi di dunia dengan segala keunikannya. Bahkan tercatat lebih dari 300 trakker asal luar negeri sengaja datang untuk mengunjungi Puncak Jayawijaya, akan tetapi kebalikan dari itu jumlah trakker lokal hanya puluhan saja. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan perijinan mendaki gunung ini sangatlah rumit.
Perlu Anda ketahui, 5% dari cadangan es di dunia ada di Puncak Jayawijaya. Namun, karena pemanasan global yang semakin meningkat, sebagian es di gunung ini kian mencair tiap tahunnya. Sangat disayangkan, karena wisata alam yang tergolong unik bahkan menakjubkan ini harus menanggung akibatnya. Sebelum es di Puncak Jayawijaya mencair sepenuhnya, jangan sia – siakan waktu Anda untuk berkunjung dan menikmati pesona alam yang unik dari Puncak jaya Wijaya di Papua.
Puncak Jayawijaya ditemukan pertama kali oleh pria bernama Jan Carstensz pada tahun 1623. Ia adalah seorang petualang dari negeri Belanda. Karena penemuan itulah, Puncak Jayawijaya lebih dikenal dengan nama Carstensz Pyramid oleh dunia. Pengambilan nama tersebut awalnya berasal dari nama “Carstensz” sendiri untuk menghargai jasanya dan Pyramide berarti puncak. Sedangkan nama Puncak Jayawijaya, merupakan nama yang diberikan oleh Ir. Soekarno setelah berhasil membebaskan wilayah Papua barat dari jajahan Belanda.
Awalnya tidak ada yang percaya dengan temuan Jan Carstensz. Sebuah gunung yang di selimuti oleh es di daerah yang tropis. Memang jika dipikir kurang masuk akal. Namun setelah 3 abad dari penemuan ini, warga dunia barulah percaya jika gunung tersebut benar – benar ada. Hingga sekarang gunung ini menjadi salah satu objek wisata pendakian kebanggaan Indonesia bahkan di dunia.
Untuk dapat menaklukan gunung yang satu ini, tentunya Anda harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Karena untuk menjangkau Puncak Jayawijaya tidaklah mudah. Apabila Anda berasal dari luar kota, Anda harus transit di Lembah Illaga, Papua. Dari sana Anda harus melakukan trakking di sebuah hutan yang lebat yang memiliki kumpulan satwa yang cukup berbahaya. Untuk menempuhnya, diperlukan waktu sekitar 7 hari perjalanan. Rute ini tergolong sulit, sehingga ada baiknya Anda menempuh jalur lain yaitu dengan menggunakan hellicopter yang akan membawa Anda menuju tempat perkemahan dari wilayah Puncak Jayawijaya yaitu bertempat di Danau Valley. Hal ini sangat disarankan, mengingat bahaya yang akan Anda temui di hutan.
Memang untuk mendapatkan surat ijin bukanlah hal yang mudah, medan yang akan ditempuh juga sulit dan berbahaya, sehingga untuk sampai di Puncak Jayawijaya juga bukanlah hal yang gampang, selain itu dana yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Dibutuhkan keseriusan dan kegigihan untuk mencapai puncak tertinggi dari gunung ini. Namun itu semua akan terbayarkan dengan sensasi yang akan didapatkan oleh trakker ketika sampai di Puncak Jayawijaya. Pemandangan yang spektakuler serta menakjubkan akan membuat Anda kehabisan kata – kata untuk melukiskannya. Walaupun tidak dapat dipungkiri, untuk mencapainya, menguras banyak tenaga dan isi kantong tentunya.
Sepertinya sangat tidak lengkap jika sudah berkunjung ke Papua, tetapi tidak membawa oleh – oleh khas daerahnya. Papua memiliki buah tangan yang beragam, mulai dari kaos yang bertuliskan Papua, pajangan yang unik, lukisan dari kulit kayu, cokelat yang nikmat, sarang semut, hingga ramuan buah merah yang sudah dikenal khasiatnya.
Koteka, nama ini sudah tak asing lagi. Koteka merupakan sebuah benda yang biasa di gunakan untuk menutup kelamin laki – laki dewasa asli dari daerah Papua. Namun benda ini menjadi incaran para pengunjung. Mungkin karena fungsinya yang unik dan tidak akan Anda temui di daerah manapun selain di pulau Papua.
Bukan hanya itu, di Papua juga banyak yang menyediakan kerajinan tangan seperti Nokem. Apa itu nokem? Nokem adalah tas yaang terbuat dari akar kayu. Selain itu, beragam gelang dan kalung cantik buatan tangan juga dapat anda temui disana. Ada juga topi berbulu dan rok rumbai – rumbai yang cantik. Untuk Anda pecinta barang antik, disanalah tempat yang cocok untuk berburu. Selain itu, Anda dapat menemukan tombak, busur dan panah. Di Papua juga memiliki batik yang cantik. Warna kain batik tersebut cenderung cerah dan pastinya bercorak serta bermotif khas Papua.
Seperti yang kita ketahui, di Papua makanan pokoknya tidak sama dengan di Jawa. Kalau di Jawa kita sudah akrab dengan yang namanya nasi, tetapi lain dengan di Papua. Mereka memiliki kebiasaan untuk memakan sagu. Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Papua. Untuk masalah kuliner, masyarakat Papua juga tidak kalah dengan daerah lain. Yang pertama ada Papeda. Bahan dasar untuk membuat makanan ini ialah sagu, yang merupakan makanan pokok khas Papua. Untuk membuat papeda, berbahan dasar sagu tersebut diolah sehingga menjadi lengket seperti lem. Rasanya pun hambar. Namun Papeda biasanya dinikmati dengan lauk lainnya seperti ikan atau daging. Uniknya, lauk yang di santap dengan Papeda haruslah berkuah dan berwarna kuning.
Selanjutnya yaitu Martabak Sagu. Sesuai namanya, bahan dasar pembuatan martabak ini adalah sagu. Di olah lalu digoreng dengan taburan gula merah di atasnya. Martabak ini cocok dinikmati pada waktu santai. Ada lagi yang lain yaitu Ikan Bakar Manokwari. Ikan bakar ini adalah ikan tongkol yang dibakar. Namun yang membedakaannya adalah sambal yang khas dan sangat pedas. Selanjutnya ada ikan bungkus. Jika dilihat dari tampilannya, memang mirip seperti ikan pepes pada umumnya. Namun yang membedakannya ialah bumbu – bumbu yang beragam.
Dan yang makin membuat penasaran, yaitu Sate Ulat Sagu. Mendengar namanya saja Anda akan geli, bahkan mual. Namun memang bahan dasar pembuat makanan ini adalah ulat di pohon sagu. Ulat dari pohon sagu itu di tusuk dan dibakar. Sangat mirip dengan pembuatan sate pada umumnya. Kemudian Udang selingkuh, nama yang unik untuk salah satu kuliner ini. Dinamakan udang selingkuh, karena menurut tampilannya memang seperti udang pada umumnya namun udang ini memiliki capit seperti kepiting. Sehingga masyarakat setempat memberikan nama udang selingkuh, karena mereka menganggap udangnya sudah selingkuh dengan kepiting dan menghasilkan anak sedemikian rupa.
Taman Nasional Wakatobi , Merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di Indonesia, terletak dikabupaten Wakatobi – Sulawesi Tenggara. Taman nasional total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang menempati posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1 Kilo meter di bawah permukaan air laut, TN Wakatobi saat ini menjadi pusat penelitian bawah laut Dunia.
Laut, Pantai Wakatobi
Taman Nasional Wakatobi terdiri dari empat pulau besar, yaitu: Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko yang berada di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Gugusan terumbu karang dapat dijumpai ratusan jenis dari puluhan famili yang terletak di sepanjang ratusan km garis pantai. Di beberapa tempat di sepanjang karang, terdapat beberapa gua bawah laut.
Memiliki hampir seratus spesies ikan yang berwarna warni. raja udang erasia dan beberapa jenis penyu yang sering bertelur di pantai.
Berbagai jenis burung laut yang bertengger di karang seperti: angsa-batu coklat dan cerek melayu terbang ke laut untuk berburu ikan.
Ke lokasi Taman Nasional Wakatobi, sebaiknya melalui Bau-bau, kemudian ke Lasalimu menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar dua jam. selanjunya ke Pulau Wangi wangi – Wanci (Ibu Kota Kabupaten Wakatobi) perjalanan ditempuh menggunakan kapal laut dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan.
Pulau Wangi-wangi ini adalah Pintu Gerbang Taman Nasional Wakatobi.
Ke Pulau Kaledupa, dari Wangi-Wangi, menuju Pulau Kaledupa dengan sebuah kapal pinisi.
Ke Pulau Hoga , dari Pulau Kaledupa menyeberang ke Pulau Hoga perjalanan sekitar 30 menit
Ke Pulau Tomia, dari Pulau Kaledupa ke Pulau Tomia perjalan sekitar 3 jam.
Ke Pulau Binongko , dari Pulau Tomia ke Pulau Binongko. dengan perahu cepat sekitar 1 jam
Pulau Wangi-wangi
Dijumpai beberapa resort yang secara khusus menyewakan beberapa fasilitas untuk kegiatan menyelam. Pulau ini merupakan pintu gerbang Taman Nasional Wakatobi. Di Wangi-Wangi direncanakan dibangun Bandara Matahora .
Wangi-Wangi dikenal sebagai daerah pemasok barang bekas impor berharga miring, juga terdapat Masjid Liya di Wangi-Wangi. Masjid tertua setelah Masjid Keraton Buton di Pulau Buton. Letak masjid ini di atas bukit, di dekat Benteng Liya Togo. Tidak jauh jauh dari benteng, ada makam Talo-Talo, raja kecil , bagian Kesultanan Buton. Talo-Talo dalam bahasa setempat berarti “Jagoan”
Suatu kegiatan ritual adat Posepa yang diselenggarakan setiap Idul Fitri, semacam tawuran massal yang diakhiri dengan saling ber bermaaf-maafan
Pulau Kaledupa
Di Kaledupa ada Karang Kaledupa , table coral (karang berbentuk meja) berukuran 2-3 meter
Pulau Hoga
Pulau Hoga adalah salah satu tempat favorit penyelam profesional dalam dan luar negeri. dan pada bulan Juni-Agustus sangat banyak pengunjung, terutama Mahasiswa dari Eropa dan Amerika yang meneliti biota laut
Ada sekitar 200 penginapan sederhana, berbentuk rumah panggung kecil dari kayu, tersebar di sebagian pulau.
Pantainya sangat indah berpasir putih diiringi dengan nyiur melambai dan sangat bersih.
Dari atas dermaga tampak pemandngan di bawah Air laut yang jernih terlihat ikan warna-warni bermain di celah terumbu
Sebuah dive site atau situs penyelaman yang terletak antara Pulau Hoga dan Kaledupa.
Menyelam hingga kedalaman 20 meter menggunakan pakaian selam (wet suit), sepatu katak (fin), masker, dan tabung oksigen, atau hanya kacamata snorkel dengan selang menjulur ke atas untuk nyemplung ke laut.
Tampak surga” bawah laut. Karang warna-warni menggerombol di sana-sini. Anemon fish atau ikan badut bermain di sela-sela karang lembut anemon yang jadi rumah mereka.
Selain Hoga Channel, ada sekitar 20 situs penyelaman tersebar di perairan Wakatobi. Situs Pinnacle, di dekat Pulau Hoga. Di Kaledupa ada Karang Kaledupa , table coral (karang berbentuk meja) berukuran 2-3 meter dan di Pulau Tomia ada Karang Mari Mabuk. dan setiap situs ini punya keunikan masing-masing.
Struktur karang terindah di Pinnacle , karangnya bergunung-gunung, sesuai dengan namanya, Pinnacle atau “puncak”. Lokasi ini juga menjadi habitat ikan barracuda yang khas . Ikan berbentuk lonjong seperti peluru dan dapat meluncur sangat cepat , ikan barracuda hidupnya bergerombol. dijumpai juga pygmy, kuda laut berukuran sangat kecil.
Pulau Tomia
Selain Snorkeling di Tomia. jalan jalan ke Benteng Patua. beberapa sisa meriam kuno masih terpasang, Jomba Katepi sebuah Sumur berlubang kecil sedalam lebih dari 100 meter , konon untuk menceburkan orang-orang hukuman.
Pulau Biningko
Pulau Binongko tempat kehidupan masyarakat pandai besi.
Diperairan Binongko, dapat juga ditemukan sejumlah ikan lumba-lumba beriringan yang sering melintasi motor laut
Salah satu pesona alam Indonesia adalah Gunung Rinjani. Gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl ini, memang merupakan salah satu pilihan bagi para pendaki, baik pendaki dalam negeri maupun dari luar negeri. Bagaimana tidak, cerita yang tersebar tentang keindahannya, membuat setiap pendaki pasti tertantang untuk mengeksplorasi gunung yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini.
Medan pendakian Gunung Rinjani, bisa dikatakan tidak terlalu sulit, apabila sudah menemukan jalur yang tepat. Ada beberapa jalur pendakian yang biasa dipilih, yaitu Sembalun, Senaru, Timba Nuh, dan Torean. Biasanya, jalur yang favorit bagi pendaki adalah Jalur Pendakian Sembalun, karena jalur tersebut cukup mudah dibandingkan jalur pendakian lainnya.
Dalam Jalur Pendakian Sembalun, Anda akan melewati padang savana yang datar. Namun penting untuk diketahui, bahwa krim pelindung matahari sangat dianjurkan mengingat udara bisa terasa sangat panas di siang hari. Tetapi, di sore hari, udara di sekitar padang savana tersebut bisa dikatakan tidak terlalu panas, dan Anda juga bisa menikmati kicauan burung-burung yang merdu. Ada 4 pos yang harus dilalui dalam pendakian Gunung Rinjani ini, yaitu pos 1, pos 2, pos 3, dan yang terakhir adalah pos Plawangan Sembalun. Dalam pendakian ini, sangat disarankan untuk membawa air minum secukupnya, karena tidak semua pos yang Anda lewati terdapat mata air.
Keindahan Gunung Rinjani memang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Baik di pagi hari, siang hari, sore hari, serta malam hari, pesona Gunung Rinjani selalu terlihat dengan megahnya. Terutama di malam hari, dimana Anda akan melihat keindahan langit yang bertabur bintang. Apalagi jika Anda memandangnya sambil tiduran di luar tenda Anda, hmmm…bagaikan indah berselimutkan bintang-bintang yang gemerlapan..sungguh suatu pengalaman yang tak akan terlupakan pastinya..
Salah satu tempat yang tidak dilewatkan para pendaki dalam pendakian Gunung Rinjani adalah Danau Segara Anak. Ya, danau cantik ini bisa ditemukan setelah menempuh pendakian melalui dua jalur, yaitu Jalur Pendakian Sembalun dan Jalur Pendakian Senaru. Untuk mencapai Danau Segara Anak dari Jalur Pendakian Sembalun, memerlukan waktu sekitar minimal 8 jam, sedangkan melalui Jalur Pendakian Senaru, memerlukan waktu sekitar minimal 7 jam. Di sekitar Danau Segara Anak, biasanya orang melakukan beberapa kegiatan seperti berkemah, berendam di air belerang yang hangat, dan juga memancing ikan. Untuk mencapai danau ini, memang waktunya tidak sebentar, namun Anda tidak akan menyesal jika sudah melihat keindahannya.
Banyak hal yang bisa disaksikan di Gunung Rinjani yang begitu indah. Untuk menuju ke Gunung Rinjani, Anda bisa memulainya dari Mataram menuju Mendengar kata Rinjani, bagi sebagian besar traveller Indonesia sudah tidak asing lagi dengan Gunung yang satu ini, Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.
Banyak diantara pendaki yang terobsesi untuk menaklukkan gunung ini, dikarenakan rinjani mempunyai panorama alam yang eksotis, unik dan tentunya dengan segala mitosnya yang bikin bulu kuduk berdiri.
Gunung Rinjani merupakan sebuah simbol kesakralan dan mistis di Pulau Lombok baik bagi suku asli Sasak yang mayoritas beragama Islam dan bagi Suku Bali yang beragama Hindu. Mitos dan legenda, pantangan dan larangan yang berkembang menjadi kepercayaan turun temurun membuat Gunung Rinjani menjadi semakin menarik untuk dieksplorasi, terutama bagi anda pecinta alam, baik alam nyata maupun alam gaib. Sejak dahulu kala, Gunung Rinjani menjadi sumber inspirasi, kekuatan dan kehidupan bagi masyarakat Lombok dan Bali (terutama yang menetap di Lombok) dalam arti yang seluas luasnya.
ini sejarah sikatnya :
Puncak Gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar. Pada saat-saat tertentu dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin.
Pada zaman dahulu tidak jauh dari pelabuhan Lembar, terdapat sebuah Kerajaan Tuan yang diperintah oleh seorang Raja yang sangat bijaksana bernama Datu Tuan bersama permaisurinya yang sangat cantik Dewi Mas. Di bawah pemerintahan Raja Datu Tuan, kerajaan dalam keadaan aman, damai, dan tenteram. Namun meskipun demikian Raja kelihatan sering bersedih, hal ini dikarenakan beliau belum dikarunia seorang putera, sementara Raja dan Permaisuri sudah semakin bertambah tua. Pada suatu hari Raja dan permaisuri duduk bercakap-cakap membicarakan masalah keluarga. Baginda mengemukakan bagaimana susahnya kelak karena tidak memiliki anak. Bersabdalah Datu Tuan “Adinda kanda ingin menyampaikan permintaan, ijinkanlah kakanda mengambil istri seorang lagi. Mudah-mudahan dengan demikian kita akan dikaruniai anak yang akan menggantikan pemerintahan kelak”. Setelah Sang Permaisuri menyetujui, maka Baginda Datu Tuan segera meminang seorang gadis cantik yang bernama Sunggar Tutul, puteri dari Patih Aur. Semenjak itu perhatian Raja terhadap Dewi Mas berkurang, beliau lebih sering tinggal di istana isteri yang baru. Raja yang terkenal adil ini telah bertindak tidak adil terhadap permaisurinya. Meskipun demikian Dewi Mas tetap selalu sabar, dan karena kemurahan Yang Maha Kuasa maka Dewi Mas mengandung. Berita tentang Dewi Mas mengandung ini tentu saja mengejutkan Sunggar tutul, ia takut Raja akan berpaling dari dirinya dan kembali ke Permaisuri Dewi Mas. Untuk itu dengan cara yang licik Sunggar Tutul menghasut Raja, bahwa kehamilan Dewi Mas diakibatkan oleh perbuatan serong dengan seorang yang bernama Lok Deos. Murkalah Baginda Datu Tuan, maka Dewi Mas pun di usir dari istana dan dibuang ke sebuah gili. Dengan ditemani para pengiringnya Dewi Mas tinggal di gili, mereka membangun suatu pemukiman. Dewi Mas tetap tegar dalam menempuh kehidupan menuju hari depan. Pada suatu ketika lewatlah sebuah kapal mendekati gili tersebut, seperti ada suatu kekuatan gaib sang Nakhoda kapal tersebut mengarahkan kapalnya ke gili, dan dari kejauhan dia melihat seorang wanita cantik yang bersinar. Nakhoda dan para awak kapalpun berlabuh dan mampir ke pondok Dewi Mas. Setelah dijamu para penumpang kapal tersebut menanyakan kenapa Dewi Mas bisa tinggal di tempat tersebut, karena selama ini gili tersebut tidak berpenghuni. Dewi Mas pun menceritakan semua peristiwa yang dialaminya. Dewi Mas meminta Nakhoda dan awak kapal tersebut untuk mengantarkannya ke pulau Bali. Akhirnya Dewi Mas beserta para pengiringnya tinggal di Bali dan membangun pemukiman baru. Hari kelahiranpun tiba, Dewi Mas melahirkan dua anak kembar yang masing-masing disertai dengan keajaiban. Seorang bayi laki-laki lahir beserta sebilah keris, dan seorang lagi bayi perempuan lahir beserta anak panah. Bayi laki-laki ini diberi nama Raden Nuna Putra Janjak sedangkan bayi perempuan dinamakan Dewi Rinjani. Kedua bayi tersebut tumbuh besar menjadi anak-anak yang lucu dan menarik. Namun pada suatu hari kedua anak tersebut menanyakan siapakah ayah mereka, karena selama ini mereka sering diejek teman-temannya karena tidak punya ayah. Karena desakan kedua anaknya yang terus menerus, maka Dewi Mas pun menceritakan semua kisah yang dialaminya. Diceritakannya bahwa ayah mereka adalah seorang Raja di Lombok yang bernama Datu Tuan, dirinya dibuang kesebuah gili karena difitnah oleh madunya Sunggar Tutul. Raden Nuna Putra Janjak menjadi sangat marah dia memohon kepada ibunya agar diijinkan untuk menemui ayahnya ke Lombok. Karena terus di desak akhirnya Dewi Mas pun mengijinkan puteranya bersama para pengiring berlayar ke Lombok. Sesampai di Lombok Raden Nuna Putra Janjak segera masuk ke istana namun di hadang oleh para penjaga. Pertarunganpun tak terelakkan, Raden Nuna Putra Janjak meskipun masih kecil namun dengan keris ditangan yang muncul bersamaan ketika ia lahir, sangatlah sakti dan tak tertandingi. Banyak lawan yang tak berdaya hingga Baginda Datu Tuan harus turun bertanding. Pertarungan yang serupun terjadilah, mereka saling menghujamkan kerisnya. Mereka berdua sama kuat, keris masing-masing tidak dapat saling melukai. Tiba-tiba terdengarlah suara gaib dari angkasa ” Hai Datu Tuan, jangan kau aniaya anak itu. Anak itu adalah anak kandungmu sendiri dari istrimu Dewi Mas”. Setelah mendengar suara itu , ia amat menyesal maka dipeluknya Raden Nuna Putra Janjak. Setelah mendengar cerita dari Raden Nuna Putra Janjak , maka Baginda Datu Tuan segera menjemput permaisuri ke Bali. Seluruh istana dan penduduk Tuan bersuka cita, Dewi Mas tidak menaruh dendam sama sekali kepada Sunggar Tutul, mereka semua hidup damai dan tenteram. Raden Nuna Putra Janjak tumbuh dewasa menjadi seorang pemuda yang sangat tampan dan bijaksana. Baginda Datu Tuan sudah semakin tua dan akhirnya menyerahkan tahta kerajaan kepada puteranya. Sesudah puteranya naik tahta Baginda Datu Tuan kemudian menyepi di gunung diiringi putrinya Dewi Rinjani. Di puncak gunung itulah baginda dan puterinya bertapa bersemedi memuja Yang Maha Kuasa. Di puncak gunung ini Dewi Rinjani diangkat oleh para Jin dan mahluk halus untuk dijadikan Ratu. Dan sejak saat itulah gunung yang tinggi di pulau Lombok tersebut dinamakan Gunung Rinjani.
berikut mitos-mitos seputar Rinajani yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Dewi Anjani Penunggu Gunung Rinjani.
Puncak Gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar. Pada saat-saat tertentu dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin.
Pengikutnya adalah golongan jin yang baik-baik. Menurut kisah masyarakat Lombok Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tidak diijinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihannya, maka ia pun menghilang di sebuah mata air yang bernama Mandala, dan akhirnya dia menjadi penguasa dunia gaib.
2. Apabila Kamu Melihat Danau Segara Anak Terlihat Luas, Maka Umurmu Akan Panjang, Begitupun Sebaliknya.
Konon menurut masyarakat setempat, setelah kita menginjakkan kaki di puncak Rinjani, secara spontan mata akan tertuju pada sebuah kaldera yang terletak tepat di bawah kita. Danau ini menyimpan begitu banyak misteri dan kekuatan gaib. Masyarakat setempat percaya apabila kita melihat danau Segara Anak kelihatan luas berarti umur kita masih panjang, sebaliknya bila kita memandang danau Segara Anak kelihatan sempit berarti umur kita tinggal sebentar. Bangkit dari setiap masalah kita adalah hal terbaik yang harus kita lakukan. Danau Segara Anak dipercaya memberikan suatu peringatan kepada kita untuk memanfaatkan waktu kita dengan semua hal baik. Untuk itu harus melakukan pembersihan diri dengan cara berjiwa tenang, bangkit dengan semangat baru, dan pandanglah kembali danau sepuas-puasnya. Disini setiap tahun diadakan upacara adat oleh masyarakat beragama Hindu Bali ataupun masyarakat Sasak. Untuk masyarakat Hindu Bali upacara dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun sedangkan untuk masyarakat Sasak dapat mengadakan upacara adat berulang-ulang kali setiap tahunnya di Danau ini.
3. Gunung Rinjani Adalah Tempat Menunaikan Ibadah Bagi Golongan Tarekat tertentu.
Menurut masyarakat setempat, masyarakat penganut paham tarekat menunaikan ibadah haji ke Gunung Rinjani. Orang-orang sakti dan mandera guna juga menyempurnakan ilmunya di sana. Mereka juga mengetes kekuatan keris dan senjata di beberapa pemandian/pengkereman yang ada di sekitar Danau Sagara Anak. Dan tidak jarang pula masyarakat Lombok yang melakukan tapaberata di tempat-tempat yang dianggap suci di tempat itu dan banyak lagi cerita-cerita tentang nilai mistis Gunung Rinjani yang sering beliau ceritakan kepada ku.
4. Gua Susu Sebagai Tempat Kelompok Tertentu Untuk Menyempurnakan Ilmu Supranatural.
Kesan pertama dari Gua ini adalah penampakan sekelilingnya yang agak "spooky" atau menyeramkan, banyak kain putih digantungkan di sekitar mulut Gua, dan dari info yang didapat, hal ini dikarenakan Gua Taman tersebut memang sering digunakan untuk tempat peribadatan suatu golongan orang.
Gua Susu sering dijadikan tempat bersemedi. Namun, tidak sembarang orang bisa bersemedi di dalam Gua Susu. Menurut cerita, apabila orang yang bersemedi memiliki niat jahat, maka dia seketika meninggal di dalam gua yang suhunya memang sangat panas karena terdapat sumber air panas.
5. Berkata-kata yang Menunjukkan Kekhawatiran atau Keluh Kesah.
Konon apabila penziarah berkeluh kesah atau mengungkapkan kata-kata yang menunjukkan kekhawatiran maka hal yang dikhawatirkan tersebut akan serta merta menjadi kenyataan. Misalnya, bila mengatakan, “akan turun hujan”, makan serta merta hujan akan turun.
6. Aik Kalak yang Berarti Air Mendidih Dalam Bahasa Sasak Tempat Pemandian Adipati Surabaya Raden Mas Jayengrana.
Jika kita berkunjung ke gunung ini maka kita bisa menemukan sumber air panas yang ada disekitar lereng Gunung Rinjani. Aik Kalak adalah nama dari sumberair panas tersebut. Nama Aik Kalak bukanlah nama asing bagi sebagian besar masyarakat pulau Lombok, aik kalak yang berarti air mendidih adalah Sumber air panas tersebut dipercaya bahwa dulunya merupakan merupakan pemandian dari Jayengrana. Jayengrana merupakan tokoh utama dari pewayangan yang popular dikenal dikalangan Gumi Sasak., Lombok Timur dengan menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Jika Anda berada di luar Lombok, Anda bisa memulainya dengan mengunjungi Lombok menggunakan pesawat. Setelah tiba di bandara, Anda harus menuju ke Selong, Lombok Timur dengan menggunakan kendaraan. Dari Selong, teruskanlah perjalanan Anda ke Pasar Air Mel, Lombok Timur. Dari Pasar Aik Mel, barulah Anda menuju ke Sembalun, Lombok Timur untuk memulai pendakian Anda