Tuesday, November 6, 2018

Pertanian Modern di massa sekarang


Pertanian adalah bidang yang sangat krusial. Sayangnya, menjadi petani bukanlah salah satu jawaban yang akan dikatakan oleh anak SD sekarang saat ditanya kalau sudah besar mau jadi apa. Padahal tanpa petani dan pertanian, kita bisa makan apa? Padahal di masa kini, pertanian tidak lagi identik dengan sawah dan ladang yang becek. Lagi-lagi teknologi berhasil menciptakan bentuk baru dari pertanian, yang disebut dengan indoor farm.
Seperti istilahnya, pertanian di tempat tertutup tidak mengharuskan kamu turun ke sawah yang berlumpur. Nggak perlu juga berkutat dengan sinar matahari dan kerbau untuk membajak, seperti yang sering digambarkan secara berlebihan di FTV ber-setting desa. Pertanian yang sering dianggap kuno dan tradisional, kini menjadi sebuah pekerjaan yang begitu modern dan kaya akan sentuhan teknologi. Dengan indoor farm, bertani bahkan bisa dilakukan di gedung-gedung tinggi. Yuk lihat gambar-gambar indoor farm mutakhir yang telah Hipwee News & Feature kumpulkan!

1. Indoor farming adalah salah satu jenis pertanian vertikal. Masih ingat materi tanam hidroponik saat SD? Indoor farming adalah salah satu medianya
2. Alih-alih di ladang yang luas dan becek, indoor farming bisa dilakukan di banyak tempat. Mulai dari basemen apartemen, truk kontainer, di atap rumah, sampai di luar angkasa
3. Model pertanian indoor farming ada macam-macam, mulai dari hidroponik (di atas air), aquaponic (di atas kolam ikan), ataupun aeroponic (di udara)
4. Sementara tekniknya mengandalkan teknik controlled-environment agricultural (CEA). Mulai dari suhu, kelembaman, hingga cahaya harus dikontrol dengan ketatnya
5. Dengan indoor farm, tak ada istilah gagal panen karena cuaca. Hujan terus-terusan tak masalah, dan climate change yang menyebabkan iklim tak karuan juga bukan ancaman
6. Di negara-negara besar seperti Amerika, Jepang, dan Singapura, indoor farm sudah menjadi alternatif pertama. Produk yang dihasilkan pun tak kalah hebat dari pertanian biasa
7. Di Singapura, indoor farm menghasilkan 54 ton sayuran setiap tahunnya. Sementara di Indonesia, meski sudah banyak indoor farm, tapi belum ada yang menjadi industri besar
8. Petani yang selalu dianggap mengandalkan intuisi dan membacai pertanda alam, kini kental sentuhan teknologi. Di Amerika, ada software khusus untuk menjalankan indoor farming
9. Beberapa pakar berpendapat, hasil dari indoor farming ini lebih baik dari pertanian organik. Terutama aquaponic, yang tidak bisa memakai bahan kimia tambahan kalau tak mau ikan di bawahnya mati
10. Meski tidak perlu punya sawah ataupun pengairan, biaya untuk indoor farm ini sangatlah besar. Seperti indoor farming di Oakland, perbulannya listrik memakan biaya US$4000
11. Selain itu, indoor farm juga dinilai menghasilkan lebih banyak gas CO2 daripada pertanian di sawah. Karena inilah, hingga sekarang indoor farm masih dalam perdebatan
12. Sisi negatif lainnya, indoor farm memberi kesempatan untuk penanaman diam-diam tumbuhan terlarang. Seperti beberapa kebun ganja di California
13. Populasi dunia diperkirakan mencapai 8,5 milyar per tahun 2030. Semakin banyak orang perlu makanan, semakin urgen pula soal pertanian
14. Menilik semakin banyaknya gedung bermunculan, bukan mustahil puluhan tahun ke depan kita tak punya lahan lagi. Kalau sudah begini, indoor farm jadi satu-satunya solusi
CONTOH
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) me-launching program Smart Farming 4.0 di Situbondo, Jawa Timur, pada 24 September 2018. Melalui penggunaan teknologi, produksi pertanian dan kesejahteraan petani Indonesia diharapkan bisa terus meningkat.
Bertepatan dengan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2018 dan Pembukaan Expo 2 Abad Kabupaten Situbondo, Kementerian Desa, Pemba­ ngunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) me-launching Smart Farming 4.0 di Kabupaten Situbondo.
Dalam kesempatan itu, Ditjen PDT juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo dan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) di Pendapa Bupati Situbondo Senin (24/9). Penandatanganan MoU itu terkait dengan kegiatan percontohan penyediaan sensor tanah dan cuaca berbasis internet di bidang pertanian yang terintegrasi dengan drone sprayer serta drone surveillance untuk meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Situbondo.
Rangkaian launching Smart Farming 4.0 diawali dengan diskusi Dirjen PDT dan bupati Situbondo dengan para kelompok tani Desa Battal, Kecamatan Panji, tentang penggunaan teknologi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tani serta pemasaran produk pertanian melalui e-commerce. Penerapan Smart Farming tersebut diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Situbondo.
Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Samsul Widodo mengatakan, konsep Smart Farming secara sederhana bisa diartikan sebagai precision agriculture atau bertani yang lebih tepat. “Jadi, satu lahan tidak harus dipupuk semua. Satu lahan tidak harus dikasih pestisida semua. Bahkan, satu lahan tidak harus dialiri air semuanya. Melalui sensor yang diciptakan PT MSMB informasi terkait kebutuhan lahan pertanian itu bisa diketahui petani,” ungkapnya.
Penggunaan teknologi di bidang pertanian juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui informasi terkait dengan lahan, mendata jenis tanaman, informasi waktu panen, dan lain sebagainya. “Dengan teknologi, kita bisa mengetahui berapa ribu pohon mangga di Situbondo. Kondisinya seperti apa, kapan berbunga, kapan panen, dan sebagainya. Jadi, kita bisa prediksi dan itu akan memudahkan dinas pertanian untuk mengatur logistiknya dan dijual ke mana,’’ tuturnya.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto menegaskan, penerapan teknologi di bidang pertanian menjadi salah satu solusi pertanian di Situbondo. "Ini (Smart Farming) menjadi solusi untuk para petani kita. Dengan drone, kita bisa memetakan lahan pertanian kita. Kemudian, yang bekerja adalah drone yang menggantikan peran manusia dan drone ini bekerja sesuai dengan peta yang sudah dibuat," paparnya.
Menurut Dadang, dirinya akan mendorong penerapan teknologi di bidang pertanian. Sebab, konsep pertanian masa depan mengarah pada pemanfaatan teknologi. "Ini harus didorong terwujud di Situbondo. Walaupun hari ini barang kali kita baru memulai, kalau Pak Dirjen mengawal, kenapa kita tidak yakin dalam dekade satu tahun mendatang ada perkembangan yang luar biasa di Situbondo di bidang pertanian," lanjut Dadang.

No comments:

Post a Comment

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKANOMOR: 05 TAHUN 1984 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 05  TAHUN  1984 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA...